Prosedur Embrio Transfer (ET) dalam program Bayi Tabung
Embrio yang diperoleh dari hasil pembuahan sel telur oleh sperm akan dijaga di dalam inkubator embrio untuk memastikan perkembangan dan pematangan hingga siap ditanam ke dalam rahim melalui prosedur Embrio Transfer (ET).
Embrio yang sudah membelah hingga ukuran minimal 8 sel disuntikkan ke dalam rahim melalui leher rahim dan diharapkan dapat menempel dan bertumbuh di dinding rahim sehingga terjadi kehamilan. Kehamilannya sendiri dapat dipastikan dengan test urine atau serum sekitar 2 minggu setelah proses transfer embrio.
Penentuan waktu embrio transfer
Dokter kandungan dan staf embriologi akan berdiskusi untuk menentukan kapan saat terbaik untuk melakukan embrio transfer ke dalam rahim.
Blastocysts Transfer
Dokter dan klinik tertentu ada yang memilih membiarkan embryo berkembang hingga sekitar 5 hari dan mencapai tahap Blastocyst sebelum ditanam ke dalam rahim.
Fresh Embryo Transfer, Embrio Freezing, dan Frozen Embryo Transfer (FET)
-
Fresh Embryo Transfer
Jika embrio fresh yang sudah siap langsung ditanam ke rahim istri, maka disebut fresh embryo transfer.
-
Embryo Freezing
Embrio yang belum langsung ditanam atau embrio yang lebih dapat disimpan untuk ditanam ke rahim di kemudian hari. Prosedur penyimpanan embrio disebut embryo freezing atau pembekuan embrio untuk menghentikan sementara perkembangannya tetapi tidak sampai mematikan.
-
Frozen Embryo Transfer (FET)
Prosedur untuk melakukan embrio transfer (ET) pada embryo yang sudah disimpan (dibekukan) terlebih dahulu disebut Frozen Embryo Transfer (FET)